Etika Auditor dalam Pemeriksaan Keuangan, Penting Banget!

Etika Auditor dalam Pemeriksaan Keuangan, Penting Banget!

Etika Auditor dalam Pemeriksaan Keuangan, Penting Banget! –  Setiap bidang pekerjaan senantiasa memiliki norma etika yang khusus. Hal ini tidak terkecuali bagi seorang auditor. Etika profesi auditor dirancang untuk mengarahkan proses kerja auditor dan memastikan tingkat profesionalisme yang tinggi. Etika ini juga diterapkan guna melindungi kerahasiaan data klien, memastikan keamanannya, dan mencegah potensi kebocoran informasi.

Pentingnya etika proses auditor termanifestasi dalam konteks pekerjaan auditor karena mereka berada dalam posisi kepercayaan yang dapat melibatkan konflik kepentingan antara klien dan pihak lain. Etika auditor menjadi pedoman dasar bagi profesi ini dalam menjalankan proses audit. Etika profesi auditor mencakup panduan bagi para auditor profesional untuk menjaga reputasi mereka dan tetap tahan terhadap godaan, terutama saat dihadapkan pada pengambilan keputusan yang sulit.

Lantas, apa itu etika auditor? Apa saja prinsip dasar di dalamnya? Dapatkan jawabannya dengan membaca artikel di bawah ini hingga selesai.

5 Etika Auditor dan Prinsip-Prinsipnya

Pada dasarnya, terdapat lima prinsip dasar dari etika auditor, yaitu?

Integritas

Setiap auditor harus memiliki sikap yang adil, jujur, dan tepat dalam melakukan proses audit. Mereka juga harus bisa memberikan penilaian yang bisa dipercaya, baik, dan menaati berbagai hukum yang berlaku.

Objektivitas

Seorang auditor juga harus bisa selalu bersikap netral saat menjalankan kegiatan audit, interpretasi bukti audit, serta laporan keuangan yang telah diteliti secara bersama. Penilaian dari seorang auditor harus bersifat objektif atau seimbang tanpa dihubungkan dengan masalah pribadi apa pun.

Kompetensi Profesional dan Kecermatan

Seorang auditor harus memiliki tingkat pengetahuan dan juga keterampilan yang sesuai dengan profesinya dalam memberikan jasa auditor. Seorang auditor pun harus bisa meningkatkan pelayanannya dengan keterampilan dan pengetahuan dalam bidangnya.

Kerahasiaan

Seorang auditor harus bisa menjaga kerahasiaan informasi ataupun hubungan dengan klien. Mereka sangat tidak diperbolehkan untuk membocorkan informasi tanpa izin dari klien, kecuali terdapat ketentuan hukum yang mewajibkan auditor untuk mengungkapkan informasi tersebut.

Seorang auditor harus selalu berhati-hati dalam menggunakan serta menjaga informasi organisasi untuk kepentingan pribadinya, apapun bentuknya.

Perilaku Profesional

Seorang auditor harus bisa menahan diri dari setiap perilaku yang mampu merusak citra profesi dari auditor, seperti kelalaian dalam melakukan tugas, membandingkan citra dari setiap klien, atau melecehkan pihak lain.

Masalah yang Sering Dilakukan oleh Auditor

Selama menjalankan proses kerja, seorang auditor akan menghadapi berbagai masalah yang bervariasi, termasuk masalah etika dan pelanggaran etika yang terkait dengan profesi auditor. Salah satu kesalahan umum adalah meremehkan masalah kecil, sehingga akhirnya masalah tersebut menumpuk dan menjadi semakin kompleks, membawa auditor ke dalam kesulitan.

Penting bagi seorang auditor untuk tetap waspada dan memahami tanda-tanda masalah kecil agar dapat mengatasi mereka sebelum menjadi masalah yang lebih besar. Pengetahuan tentang masalah kecil ini penting untuk melindungi integritas dan reputasi profesi auditor.

Beberapa contoh masalah etika yang sering dihadapi oleh auditor mencakup tuntutan atau tekanan untuk :

  1. Melakukan tugas yang sebenarnya di luar kompetensi auditor.
  2. Membocorkan informasi rahasia klien.
  3. Mengancam integritas auditor dengan tindakan seperti penggelapan, pemalsuan, penyuapan, dan sebagainya.
  4. Mengeksploitasi objektivitas dengan menerbitkan laporan yang mneyesatkan.

Regulasi terkait etika auditor telah diatur dalam undang-undang, yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Nomor PER/04/M.PAM/2008 tanggal 31 Maret 2008. Regulasi ini menyatakan bahwa tindakan yang melanggar tidak dapat ditoleransi, bahkan jika dilakukan secara tidak sengaja atau atas perintah. Auditor dilarang memaksa karyawan lain untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum, dan pimpinan pengawasan internal pemerintah berkewajiban melaporkan pelanggaran etik auditor kepada pimpinan organisasi.

Dalam konteks audit, akuntansi perusahaan menjadi aspek yang sangat penting. Untuk mempermudah proses pelaporan keuangan, disarankan untuk menggunakan software toko yang terintegrasi dengan akuntansi, seperti IPOS. IPOS tidak hanya menyajikan laporan keuangan, tetapi juga dilengkapi dengan fitur lain seperti pembuatan invoice, manajemen persediaan, pencatatan transaksi, dan berbagai fungsi lainnya yang dapat mempermudah operasional bisnis.

Coba gratis IPOS di sini sekarang juga.

Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 4, IPOS 5

    Dokumen Audit Perusahaan yang Harus Dipersiapkan

    Dokumen Audit Perusahaan yang Harus Dipersiapkan

    Dokumen Audit Perusahaan yang Harus Dipersiapkan – Salah satu hal yang membuat sebuah perusahaan dapat dikatakan sukses adalah kondisi keuangannya. Mengatur keuangan perusahaan tidak hanya terbatas pada akuntansi saja. Untuk tahap pemeriksaan yang lebih kompleks, perlu dilakukan audit perusahaan.

    Adanya proses audit perusahaan ini akan membuat penilaian tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan lebih transparan. Hal ini karena melibatkan pihak luar yang akan memberi penilaian secara objektif. Sebelum melakukan proses audit, ada beberapa dokumen yang harus perusahaan persiapkan, apa saja?

    Dokumen Audit Perusahaan yang Dibutuhkan

    Bagi perusahaan atau instansi yang ingin melakukan audit, terdapat beberapa dokumen yang perlu dipersiapkan untuk audit perusahaan, yaitu :

    Permanent File

    • Salinan akta pendirian perusahaan termasuk seluruh perubahannya (jika ada perubahan) ;
    • Struktur organisasi dan job description beserta fotokopi SK pengangkatan direksi untuk masa jabatan yang termasuk di tahun perusahaan akan diaudit ;
    • Salinan surat keterangan domisili perusahaan ;
    • Salinan surat keterangan terdaftar NPWP dan PKP beserta kartu NPWP ;
    • Kontrak/Surat-surat perjanjian penting lainnya ;
    • Salinan surat izin usaha perusahaan (SIUP) ;
    • Salinan tanda daftar perusahaan ;
    • Perkiraan (chart of accounts) ;
    • Salinan perjanjian – kontrak pekerjaan konstruksi dan distribusi serta sewa tahun ;
    • Salinan standar operasional prosedur perusahaan (SOP) dan pedoman akuntansi.

    Current File

    • Jenis-jenis laporan keuangan, neraca, laporan laba rugi, serta laporan arus kas untuk tahun buku periode Januari sampai dengan Desember ;
    • Neraca percobaan (trial balance) ;
    • Buku besar akuntansi dapat digunakan untuk memperkirakan periode-periode di atas ;
    • Bukti-bukti transaksi untuk periode-periode di atas, berupa voucher beserta bukti pendukungnya ;
    • Rekening koran bank untuk periode-periode di atas ;
    • Daftar rekonsiliasi bank ;
    • Daftar aktiva tetap per periode-periode di atas serta perhitungan penyusutannya selama periode-periode tersebut dengan disertakan fotokopi bukti kepemilikannya ;
    • Daftar piutang per periode-periode di atas beserta alamat debiturnya dan umur piutangnya (aging schedule)
    • Daftar utang per periode-periode di atas beserta alamat krediturnya ;
    • Dokumen-dokumen perpajakan (PPh 21) selama periode-periode di atas (SSP, SPT Masa dan SPT Tahunan) ;
    • Dokumen-dokumen perpajakan (PPh 23 dan PPh 26) selama periode-periode di atas (SSP, SPT Masa, SPT Tahunan) ;
    • Dokumen-dokumen perpajakan (PPN) selama periode-periode di atas (SSP, SPT Masa, SPT Tahunan) ;
    • Perincian pendapatan untuk periode-periode di atas ;
    • Perincian pendapatan dan biaya lain-lain dan pendapatan/biaya luar biasa untuk periode-periode di atas ;
    • Perincian pendapatan/biaya yang masih harus dibayar/akan diterima ;
    • Laporan hasil audit bagian pengawas internal tahun buku 20xx (jika ada).

    Selain data yang diminta untuk dilengkapi, perusahaan juga harus memastikan bahwa setiap data berupa rincian harus sinkron dengan laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan karena itu akan berdampak pada opini audit yang akan diberikan oleh auditor.

    Proses Audit Perusahaan Lebih Mudah dengan Adanya IPOS

    Seperti yang telah dijelaskan di atas, karena sebuah proses audit membutuhkan banyak persiapan terkait semua data keuangan perusahaan, maka alangkah baiknya jika sejak awal usaha, pihak perusahaan selalu membuat laporan keuangan yang baik dan benar.

    IPOS, software toko yang sudah terintegrasi akuntansi akan membantu sebuah bisnis untuk memiliki laporan keuangan yang dibutuhkan. Dapatkan semua kemudahan dan kenyamanan untuk melakukan audit perusahaan dengan mempercayakan pengelolaan keuangan melalui IPOS.

    Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 5, IPOS 4

      Trigonal Software sebagai salah satu entitas usaha yang ikut mendukung dan menggalakkan penggunaan produk teknologi informasi ke kalangan pengusaha UKM di Indonesia, berdiri di akhir tahun 2007.

      OFFICE

      JL. Kemang Soka Raya, Blok A No. 20, Kemang Pratama 2, Kota Bekasi, Jawa Barat 17116

      © 2024 Trigonal Software. All Rights Reserved.