Avoiding Selesaikan Konflik dalam Bisnis, Kulik Lebih Lanjut Yuk!

Avoiding Selesaikan Konflik dalam Bisnis, Kulik Lebih Lanjut Yuk!

Avoiding Selesaikan Konflik dalam Bisnis, Kulik Lebih Lanjut Yuk! – Pembenturan pandangan atau kepentingan merupakan suatu kejadian yang tidak terhindarkan dalam kehidupan manusia, termasuk dalam ranah bisnis. Namun, jika konflik tersebut tidak dapat diatasi dengan baik, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap budaya perusahaan, tingkat produktivitas, dan citra keseluruhan. Maka dari iru, keahlian dalam mengelola konflik merupakan elemen kunci dalam pengelolaan bisnis yang bijak.

Dalam artikel ini, mari kita kulik konsep Avoiding sebagai salah satu strategi manajemen konflik yang diketahui oleh para pebisnis.

Pengertian Avoiding

Avoiding dalam konteks interpersonal atau hubungan sosial merujuk pada tindakan atau strategi di mana seseorang berupaya menghindari atau menjauh dari konflik atau situasi yang dapat menimbulkan ketegangan. Praktik ini dapat termanifestasi dalam berbagai konteks, termasuk lingkungan kerja, hubungan pribadi, dan lingkungan sosial.

Dalam konteks penyelesaian konflik, pendekatan avoiding sering digunakan ketika seseorang enggan atau menunda untuk menghadapi pembicaraan sulit atau kontroversial. Alasan di balik pilihan ini dapat bervariasi, seperti keinginan untuk menghindari memperburuk situasi, rasa tidak nyaman, atau harpaan masalah akan terselesaikan sendiri tanpa adanya campur tangan.

Namun, perlu diingat bahwa strategi menghindar ini tidak selalu efektif atau memberikan manfaat jangka panjang. Meskipun dapat meredakan ketegangan sementara, menghindari konflik cenderung hanya memperpanjang atau memperbesar dampak masalah tersebut. Dalam beberapa kasus, pengulangan menghindari konflik dapat mengakibatkan penumpukan masalah yang lebih serius, merugikan situasi yang bersangkutan.

Adalah penting untuk menyadari bahwa setiap situasi dan konflik dapat memerlukan pendekatan yang berbeda dalam penyelesaiannya. Meskipun menghindari konflik dapat menjadi pilihan yang masuk akal dalam beberapa situasi, terutama ketika keamanan fisik atau emosional terancam, tetapi penting untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif dan belajar menghadapi konflik dengan bijaksana agar masalah dapat diatasi secara konstruktif.

Cara Melakukan Avoiding

Berikut ini adalah beberapa cara yang umum dilakukan untuk menghindari atau melakukan avoiding dalam situasi konflik atau ketegangan :

Menghindari Situasi atau Orang yang Memicu Konflik

Apabila Anda mengetahui adanya situasi atau individu yang sering menjadi pemicu konflik atau ketegangan, langkah yang dapat diambil adalah mencoba untuk menghindari atau menjauh dari situasi atau orang tersebut. Sebagai contoh, menghindari keterlibatan dalam percakapan atau menghindari kehadiran pada acara di mana konflik mungkin timbul.

Menjaga Jarak Emosional

Suatu metode avoiding dapat dilakukan dengan menjaga jarak emosional dari situasi atau individu yang cenderung memicu ketegangan. Ini melibatkan usaha untuk tetap tenang dan menghindar terlibat dalam diskusi atau argument yang dapat memicu reaksi emosional negatif.

Mengubah Topik Pembicaraan

Apabila percakapan menuju ke arah yang kontroversial atau berpotensi memicu konflik, upaya dapat dilakukan dengan mengalihkan topik pembicaraan ke hal yang lebih netral atau positif. Tindakan ini dapat membantu mengalihkan perhatian dari potensi konflik yang mungkin timbul.

Menggunakan Teknik Penundaan

Jika saat itu Anda merasa belum siap atau merasa tidak nyaman untuk menghadapi konflik, Anda dapat menerapkan teknik penundaan. Sebagai contoh, Anda dapat menyatakan bahwa Anda perlu waktu untuk merenung lebih lanjut sebelum memberikan tanggapan atau membuat keputusan lebih lanjut.

Menghindari Memperburuk Situasi

Jika Anda menyadari bahwa reaksi Anda dapat memperburuk situasi atau memicu konflik yang lebih besar, lebih baik menghindari memberikan respon secara emosional atau impulsif. Sebaiknya menahan diri dan mencari waktu atau tempat yang tepat untuk membahas masalah dengan lebih tenang dan rasional.

Meskipun pendekatan Avoiding dapat berfungsi sebagai strategi sementara dalam mengelola konflik, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah solusi jangka panjang. Terkadang, konflik perlu dihadapi dan diselesaikan secara konstruktif agar masalah dapat diatasi secara efektif.

Contoh-Contoh Avoiding

Berikut adalah beberapa contoh situasi di mana seseorang menggunakan strategi Avoiding untuk menghindari konflik :

  • Seorang karyawan menghindari konfrontasi dengan rekan kerja yang sering terlambat atau tidak bertanggung jawab dengan tidak menyampaikan keluhan atau mengabaikan masalah tersebut.
  • Seorang pasangan dalam hubungan yang bermasalahan memilih untuk tidak menghadapi sumber konflik yang mendasari masalah mereka. Termasuk masalah keuangan atau perbedaan nilai-nilai, dan berusaha menghindari pembicaraan tentang topik tersebut.
  • Seorang mahasiswa yang tidak nyaman dengan kritik dari sesama mahasiswa dalam kelompok kerjanya. Sehingga dia memilih untuk tidak menyampaikan pendapatnya, bahkan jika itu dapat memengaruhi kualitas proyek yang dikerjakan.
  • Seorang manajer yang mengetahui adanya ketidaksempurnaan atau masalah dalam timnya memilih untuk mengabaikan masalah tersebut dan menghindari menghadapi anggota tim yang bertanggung jawab.
  • Seorang teman yang ingin menghindari konflik dengan teman lainnya memilih untuk mengabaikan atau menunda memberikan umpah balik yang konstruktif tentang perilaku atau tindakan temannya yang dapat menyebabkan masalah dalam hubungan mereka.

Pentingnya untuk diingat bahwa menghindari konflik sementara dalam beberapa situasi mungkin terlihat sebagai pilihan yang mudha atau nyaman, namun strategi avoiding ini tidak selalu efektif dalam jangka panjang dan berdampak negatif pada hubungan atau situasi yang ada. Sehingga Anda perlu mengetahui kapan dan bagaimana menghadapi konflik dengan cara yang sehat dan produktif.

Namun, khusus untuk menghindari masalah keuangan yang terjadi pada bisnis, Anda bisa mengandalkan IPOS. Software toko yang sudah terintegrasi akuntansi yang sudah dipercaya pemilik UMKM. Dengan fitur-fitur canggih yang dimilikinya, IPOS mampu mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan Anda secara otomatis.

Coba gratis IPOS di sini.

Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 4, IPOS 5

    Trigonal Software sebagai salah satu entitas usaha yang ikut mendukung dan menggalakkan penggunaan produk teknologi informasi ke kalangan pengusaha UKM di Indonesia, berdiri di akhir tahun 2007.

    OFFICE

    JL. Kemang Soka Raya, Blok A No. 20, Kemang Pratama 2, Kota Bekasi, Jawa Barat 17116

    © 2024 Trigonal Software. All Rights Reserved.