Etika Auditor dalam Pemeriksaan Keuangan, Penting Banget!

Etika Auditor dalam Pemeriksaan Keuangan, Penting Banget!

Etika Auditor dalam Pemeriksaan Keuangan, Penting Banget! –  Setiap bidang pekerjaan senantiasa memiliki norma etika yang khusus. Hal ini tidak terkecuali bagi seorang auditor. Etika profesi auditor dirancang untuk mengarahkan proses kerja auditor dan memastikan tingkat profesionalisme yang tinggi. Etika ini juga diterapkan guna melindungi kerahasiaan data klien, memastikan keamanannya, dan mencegah potensi kebocoran informasi.

Pentingnya etika proses auditor termanifestasi dalam konteks pekerjaan auditor karena mereka berada dalam posisi kepercayaan yang dapat melibatkan konflik kepentingan antara klien dan pihak lain. Etika auditor menjadi pedoman dasar bagi profesi ini dalam menjalankan proses audit. Etika profesi auditor mencakup panduan bagi para auditor profesional untuk menjaga reputasi mereka dan tetap tahan terhadap godaan, terutama saat dihadapkan pada pengambilan keputusan yang sulit.

Lantas, apa itu etika auditor? Apa saja prinsip dasar di dalamnya? Dapatkan jawabannya dengan membaca artikel di bawah ini hingga selesai.

5 Etika Auditor dan Prinsip-Prinsipnya

Pada dasarnya, terdapat lima prinsip dasar dari etika auditor, yaitu?

Integritas

Setiap auditor harus memiliki sikap yang adil, jujur, dan tepat dalam melakukan proses audit. Mereka juga harus bisa memberikan penilaian yang bisa dipercaya, baik, dan menaati berbagai hukum yang berlaku.

Objektivitas

Seorang auditor juga harus bisa selalu bersikap netral saat menjalankan kegiatan audit, interpretasi bukti audit, serta laporan keuangan yang telah diteliti secara bersama. Penilaian dari seorang auditor harus bersifat objektif atau seimbang tanpa dihubungkan dengan masalah pribadi apa pun.

Kompetensi Profesional dan Kecermatan

Seorang auditor harus memiliki tingkat pengetahuan dan juga keterampilan yang sesuai dengan profesinya dalam memberikan jasa auditor. Seorang auditor pun harus bisa meningkatkan pelayanannya dengan keterampilan dan pengetahuan dalam bidangnya.

Kerahasiaan

Seorang auditor harus bisa menjaga kerahasiaan informasi ataupun hubungan dengan klien. Mereka sangat tidak diperbolehkan untuk membocorkan informasi tanpa izin dari klien, kecuali terdapat ketentuan hukum yang mewajibkan auditor untuk mengungkapkan informasi tersebut.

Seorang auditor harus selalu berhati-hati dalam menggunakan serta menjaga informasi organisasi untuk kepentingan pribadinya, apapun bentuknya.

Perilaku Profesional

Seorang auditor harus bisa menahan diri dari setiap perilaku yang mampu merusak citra profesi dari auditor, seperti kelalaian dalam melakukan tugas, membandingkan citra dari setiap klien, atau melecehkan pihak lain.

Masalah yang Sering Dilakukan oleh Auditor

Selama menjalankan proses kerja, seorang auditor akan menghadapi berbagai masalah yang bervariasi, termasuk masalah etika dan pelanggaran etika yang terkait dengan profesi auditor. Salah satu kesalahan umum adalah meremehkan masalah kecil, sehingga akhirnya masalah tersebut menumpuk dan menjadi semakin kompleks, membawa auditor ke dalam kesulitan.

Penting bagi seorang auditor untuk tetap waspada dan memahami tanda-tanda masalah kecil agar dapat mengatasi mereka sebelum menjadi masalah yang lebih besar. Pengetahuan tentang masalah kecil ini penting untuk melindungi integritas dan reputasi profesi auditor.

Beberapa contoh masalah etika yang sering dihadapi oleh auditor mencakup tuntutan atau tekanan untuk :

  1. Melakukan tugas yang sebenarnya di luar kompetensi auditor.
  2. Membocorkan informasi rahasia klien.
  3. Mengancam integritas auditor dengan tindakan seperti penggelapan, pemalsuan, penyuapan, dan sebagainya.
  4. Mengeksploitasi objektivitas dengan menerbitkan laporan yang mneyesatkan.

Regulasi terkait etika auditor telah diatur dalam undang-undang, yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Nomor PER/04/M.PAM/2008 tanggal 31 Maret 2008. Regulasi ini menyatakan bahwa tindakan yang melanggar tidak dapat ditoleransi, bahkan jika dilakukan secara tidak sengaja atau atas perintah. Auditor dilarang memaksa karyawan lain untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum, dan pimpinan pengawasan internal pemerintah berkewajiban melaporkan pelanggaran etik auditor kepada pimpinan organisasi.

Dalam konteks audit, akuntansi perusahaan menjadi aspek yang sangat penting. Untuk mempermudah proses pelaporan keuangan, disarankan untuk menggunakan software toko yang terintegrasi dengan akuntansi, seperti IPOS. IPOS tidak hanya menyajikan laporan keuangan, tetapi juga dilengkapi dengan fitur lain seperti pembuatan invoice, manajemen persediaan, pencatatan transaksi, dan berbagai fungsi lainnya yang dapat mempermudah operasional bisnis.

Coba gratis IPOS di sini sekarang juga.

Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 4, IPOS 5

    Jurnal Penyusutan : Pengertian, Metode, dan Cara Membuatnya

    Jurnal Penyusutan : Pengertian, Metode, dan Cara Membuatnya

    Jurnal Penyusutan : Pengertian, Metode, dan Cara Membuatnya – Pada dasarnya, jurnal penyusutan merupakan salah satu bagian yang terdapat di dalam jurnal akuntansi, yang mana pembukuan penyusutan aset tetap ini dibuat agar perusahaan dapat mengetahui informasi umur atau nilai aktiva tetap yang dimilikinya. Nilai pada aktiva tetap ini dapat mengalami penurunan atau sebaliknya. Dalam penurunan nilai ini dikenal sebagai beban atau pencatatan jurnal depresiasi.

    Dengan adanya jurnal penyusutan ini, maka perusahaan dapat memanfaatkan sisa dari nilai asetnya. Sehingga, pencatatan yang dilakukan pada akhir periode dari hasil perhitungan pun akan dilakukan penyesuaian agar dapat menghasilkan perubahan saldo di dalam akun tersebut.

    Lalu, apa pengertian sebenarnya dari pembukuan penyusutan? Bagaimana cara menghitungnya? Mari kita bahas sampai tuntas di bawah ini.

    Pengertian Jurnal Penyusutan Aktiva Tetap

    Jurnal penyusutan atau yang banyak dikenal dengan jurnal depresiasi adalah suatu proses pencatatan akuntansi jurnal laporan keuangan di dalam akhir periode. Penyusutan sendiri menurut Investopedia ialah praktik akuntansi yang digunakan untuk membagi biaya suatu aset berwujud atau fisik selama masa manfaatnya.

    Tujuan dibuatnya pembukuan penyusutan adalah agar Anda dapat mengalokasikan beban tersebut dan memanfaatkan nilai aset selama beberapa periode tertentu. Dalam hal ini, istilah penyusutan digunakan sebagai suatu nilai manfaat yang dapat didapatkan selama sisa pemakaian aktiva.

    Selain itu, di dalam aktiva tetap juga harga yang mengalami penurunan hanya aktiva yang memiliki wujud, yang mana aktiva tersebut terdiri dari gedung, kendaraan, mesin dan lain sebagainya, kecuali tanah. Untuk itu, beban ini akan muncul di dalam jurnal akumulasi penyusutan beban, yang bisa dipengaurhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut :

    Harga Perolehan

    Harga perolehan terjadi saat Anda membeli aktiva tersebut, baik itu membelinya dalam kondisi baru ataupun kondisi bekas. Sehingga, pembelian tersebut akan tetap dihitung sebagai harga pembelian.

    Perkiraan Umur Ekonomis

    Perkiraan umur terjadi karena adanya pemanfaatan atau pemakaian pada aktiva tersebut. Umumnya, umur ini juga digunakan dengan menggunakan satuan unit, tahun, kilometer dan lain sebagainya, tergantung dari keputusan manajemen perusahaan.

    Nilai Residual

    Nilai residual atau yang sering dikenal sebagai nilai sisa adalah nilai kas aktiva tetap pada akhir masa pemanfaatannya. Hal ini memiliki estimasi, yang mana perusahaan dapat memutuskan untuk menjual aset tersebut.

    Metode Jurnal Penyusutan

    Dalam membuat jurnal penyusutan terdapat tiga metode yang dapat Anda pilih. Nah, ketiga metide pembukuan penyusutan tersebut adalah sebagai berikut :

    Straight Line Method (Garis Lurus)

    Straight line basis atau metode garis lurus adalah suatu metode perhitungan jurnal penyusutan yang dilakukan dengan karakteristik nilai beban penyusutan yang sama setiap tahunnya. Nilai penyusutan ini tidak akan dapat berubah hingga umur ekonomis aset tersebut habis.

    Sebelum kita lebih jauh membahas tentang perhitungan metode garis lurus, tentunya Anda harus mengetahui arti dari penyusutan tersebut. Sederhananya, penyusutan adalah suatu perpindahan biaya dari beban yang dilakukan secara berkala selama masa penggunaan atau fungsinya.

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perusahaan akan menggunakan perhitungan depresiasi untuk aset yang memiliki sifat fisik. Sedangkan penilaian nilai aset yang tidak berwujud dapat dilakukan dengan menghitung amortisasi. Contonya, amortisasi dapat digunakan untuk menghitung nilai penurunan pada hak paten ataupun perangkat lunak (software).

    Baik itu depresiasi ataupun amortisasi, keduanya digunakan untuk membebankan aset dalam kurun waktu yang lama, bukan hanya ketika proses pembeliannya saja. Hal itu berarti, pihak perusahaan dapat meregangkan aset dalam kurun waktu tertentu. Sehingga, perusahaan dapat mendapatkan keuntungan dari aset tanpa harus mengurangi biaya penuh dari laba bersih perusahaan.

    Metode penyusutan pada garis lurus ini dihitung dengan membagi perolehan nilai sisa dengan estimasi waktu pemanfaatan aset. Untuk menghitungnya, kita membutuhkan tiga komponen, yakni harga perolehan, nilai residu, dan usia ekonomis aset.

    Service Hour Method

    Metode ini digunakan dengan menentukan saat jam aset atau peralatan perusahaan digunakan, sehingga beban penyusutan akan sangat tergantung dengan jam masa penggunaan. Metode ini kerap kali untuk aktiva yang rentan mengalami kerusakan jika digunakan secara penuh selama seharian. Terlebih lagi aset ini juga lebih tertuju pada kendaraan yang dihitung dengan waktu bulanan atau tahunan.

    Productive Output Method (Hasil Unit Produksi)

    Hasil perhitungan dari pemanfaatan satuan jumlah hasil produksi akan memberikan efek perhitungan jurnal depresiasi yang bersifat fluktuatif. Sehingga perusahaan nantinya dapat menghitung depresiasi dari setiap unit produk.

    Contoh Jurnal Penyusutan Aset Tetap

    Jika Anda sudah mengetahui pengertian dari jurnal penyusutan, maka selanjutnya Anda dapat membuat pembukuan penyusutan dengan menggunakan contoh yang akan kita bahas bersama di bawah ini.

    Metode Garis Lurus

    Katakanlah PT XYZ memiliki kendaraan yang mereka beli di tanggal 05 Januari 2020 seharga 150 juta rupiah.

    Perkiraan umur dari aset kendaraan ini ternyata 5 tahun dengan nilai sisanya yang sebanyak 50 juta rupiah. Lalu, cara mengetahui pembukuan penyusutannya adalah sebagai berikut :

    Beban Penyusutan = (Rp 150.000.000 – Rp 50.000.000) : 5 Tahun

    Beban Penyusutan = Rp 20.000.000

    • Jurnal Penyusutan  Tahunan :

    Jadi, pembukuan penyusutan pada aset tersebut di akhir tahun adalah sebagai berikut :

    31/12/2020 (Db) Beban Penyusutan Kendaraan Rp 20.000.000

    31/12/2020 (Cr) Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp 20.000.000

    • Jurnal Penyusutan Bulanan :

    Bila kita menggunakan contoh kasus di atas, maka untuk setiap bulannya perhitungan biaya penyusutannya adalah 20 juta rupiah dibagi 12 bulan. Jadi hasilnya adalah Rp 1.666.666, cara mencatat pembukuan penyusutannya adalah sebagai berikut :

    31/01/2020 (Db) Beban Penyusutan Kendaraan Rp 1.666.666

    31/01/2020 (Cr) Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp 1.666.666

    Metode Jam Jasa (Service Hour)

    Masih dengan menggunakan contoh kasus di atas PT XYZ membeli kendaraan di tanggal 05 Januari 2020 sebanyak 150 juta rupiah dengan nilai sisa sebanyak 50 juta rupiah, dan kendaraan tersebut memiliki waktu maksimal selama 50 ribu jam.

    Nah, cara menghitungnya dengan menggunakan metode jam jasa adalah sebagai berikut :

    Biaya Depresiasi =  (Rp 150.000.000 – Rp 50.000.000) : 50.000 jam

    Biaya Depresiasi = Rp 2.000 per jam.

    Jadi bila di tahun pertama kendaraan tersebut digunakan selama 15 ribu jam, maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

    15.000 jam x Rrp 2.000 = Rp 30.000.000

    • Jurnal Penyusutan Tahunan :

    Jurnal penyesuaian perusahaan tersebut jika memiliki periode akhir dalam hitungan tahun adalah sebagai berikut.

    31/12/2020 (Db) Beban Penyusutan Kendaraan Rp 30.000.000

    31/12/2020 (Cr) Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp 30.000.000

    • Jurnal Penyusutan Bulanan :

    Pada setiap bulannya, maka perhitungan biaya penyusutan dapat dihitung dengan Rp 30 juta dibagi 12 bulan, jadi hasilnya adalah 2,5 juta rupiah dengan pencatatan pembukuan penyusutan sebagai berikut :

    31/01/2020 (Db) Beban Penyusutan Kendaraan Rp 2.500.000

    31/01/2020 (Cr) Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp 2.500.000

    Metode Hasil Unit

    Dalam metode ini diketahui PT XYZ membeli mesin produksi untuk menunjang operasional bisnis senilai 80 juta rupiah, dengan nilai sisanya yang sebesar 8 juta rupiah. Tapi berdasarkan keputusan manajemen perusahaan, mesin tersebut mampu menghasilkan produk sampai 60 ribu selama umur pemanfaatannya.

    Nah, beban penyusutannya adalah sebagai berikut :

    Beban Penyusutan = (Rp 80.000.000 – Rp 8.000.000) : 60.000 unit

    Beban Penyusutan = Rp 1.200 per unit

    Jadi, perhitungan pada mesin produksi tersebut memiliki beban penyusutan senilai Rp 1.200 dengan tahun produksi pertama sebanyak 15 ribu unit. Sehingga, perhitungannya adalah sebagai berikut :

    15.000 unit x Rp 1.200 = Rp 18.000.000

    • Jurnal Penyusutan Tahunan :

    Jurnal penyusutan tahunan terjadi jika perusahaan PT XYZ memiliki periode akhir dengan menggunakan hitungan tahun adalah sebagai berikut :

    31/12/2020 (Db) Beban Penyusutan Mesin Rp 18.000.000

    31/12/2020 (Cr) Akumulasi Penyusutan Mesin Rp 18.000.000

    • Jurnal Penyusutan Bulanan :

    Untuk setiap bulannya, maka perhitungan biaya penyusutannya adalah 18 juta rupiah dibagi 12 bulan, jadi hasilnya 1,5 juta rupiah, dengan pencatatan sebagai berikut :

    31/01/2020 (Db) Beban Penyusutan Mesin Rp 1.500.000

    31/01/2020 (Cr) Akumulasi Penyusutan Mesin Rp 1.500.000

    Demikian penjelasan mengenai jurnal penyusutan, lengkap dengan pengertian, metode, serta contoh perhitungannya. Jika Anda masih kesulitan untuk menghitungnya karena masih menggunakan cara yang manual, maka Anda dapat beralih dengan menggunakan software akuntansi seperti IPOS.

    Dengan menggunakan IPOS, seluruh laporan keuangan dapat dihitung secara otomatis dan laporannya akan disajikan secara cepat dan akurat. Tidak hanya itu, IPOS juga dibekali berbagai fitur bisnis yang akan mempermudah segala kegiatan operasional sehingga mampu meningkatkan efisiensi bisnis Anda.

    Coba gratis IPOS di sini.

    Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 4, IPOS 5

      Penggolongan Akuntansi untuk Pengelolaan Keuangan Efektif

      Penggolongan Akuntansi untuk Pengelolaan Keuangan Efektif

      Penggolongan Akuntansi untuk Pengelolaan Keuangan Efektif – Terdapat banyak sekali istilah yang terdapat di dalam akuntansi. Salah satu istilah yang sering muncul di dalamnya adalah akun.

      Nah, akun tersebut terbagi menjadi beberapa golongan yang umumnya dikenal dengan penggolongan akuntansi. Keberadaan akun tersebut sangat penting untuk mencatat berbagai kegiatan transaksi keuangan atau sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Akun menjadi seperti suatu tempat yang dapat menyimpan setiap kegiatan finansial usaha secara lebih detail.

      Dalam menyajikan akun, Anda harus membuat informasi finansial usaha secara lebih logis, sistematis, dan lebih mudah untuk dianalisa. Sehingga, proses pengambilan keputusan bisnis dapat dilakukan lebih akurat dan relevan. Pada artikel ini, mari kita bahas mengenai penggolongan akun yang umumnya digunakan oleh apra akuntan.

      Penggolongan Akuntansi

      Akuntansi sebagai bahasa keuangan suatu bisnis memiliki tugas monumental dalam merinci dan mengorganisir segala transaksi dan keuangan suatu entitas. Dalam upaya menciptakan keteraturan dan pemahaman yang mendalam, penggolongan akuntansi menjadi pondasi kritis.

      Berdasarkan jenisnya, terdapat beberapa akun akuntansi yang digolongkan, di antaranya adalah :

      Penggolongan Akuntansi : Akun Harta (Asset)

      Terdapat banyak istilah di dalam akun harta, ada yang menyebutnya sebagai akun aset dan ada juga yang menybutnya dengan akun aktiva. Keduanya tetap sama walaupun berbeda penyebutan.

      Mengutip dari Investopedia, Aset merupakan sumber daya dengan nilai ekonomi yang dimiliki atau dikuasai oleh individu, perusahaan, atau negara dengan harapan dapat memberikan manfaat di masa depan. Aset atau aktiva adalah harta yang dimanfaatkan oleh pihak perusahaan untuk menjalankan operasional perusahaan.

      Harta pun digolongkan lagi berdasarkan kelancarannya, seperti harta lancar, jangka panjang, investasi, harta berwujud, harta tetap, dan masih banyak lagi.

      • Harta Lancar

      Harta lancar dalam hal ini bisa berupa uang kas ataupun kas banyak yang umumnya dapat dikonversikan menjadi uang tunai. Disebut sebagai harta lancar karena penggunaannya dapat dilakukan kurang dari waktu satu tahun. Beberapa contoh harta lancar adalah piutang, kas, wesel, perlengkapan, persediaan barang, biaya di muka, dividen, pendapatan yang masih diterima, surat berharga, serta prive.

      •  Harta Tetap

      Aktiva tetap atau harta tetap merupakan harta yang sifatnya tetap dan memiliki jangka perputaran waktu yang lebih dari satu tahun. Keberadaan harta ini dapat digunakan untuk operasional bisnis, sehingga bukan untuk dijual kembali. Beberapa contoh dari harta tetap adalah alat pengangkutan, peralatan kantor, mesin, gudang, tanah, dan lain sebagainya.

      • Harta Tak Berwujud

      Harta tak berwujud biasanya diperoleh dari adanya kreativitas dan hasil pemikiran seseorang yang memiliki hak istimewa dan menguntungkan untuk perusahaan dalam mencapai laba. Beberapa contoh harta tak berwujud adalah hak paten dan hak cipta.

      Penggolongan Akuntansi : Akun Kewajiban (Utang)

      Penggolongan akuntansi yang kedua adalah akun kewajiban atau yang biasa disebut dengan akun utang. Kewajiban merupakan suatu pengorbanan ekonomi yang umumnya dilakukan oleh badan perusahaan agar bisa meningkatkan modal bisnisnya. Pihak perusahan nantinya harus membayar pada pihak lain yang sudah meminjamkan modal dananya tersebut.

      Utang yang terjadi pada perusahaan sudah sangat lumrah terjadi dan banyak dilakukan oleh perusahaan karena adanya kebutuhan atau transaksi di masa lalu. Akun utang pun terbagi berdasarkan waktu penyelesaiannya, yaitu :

      • Utang Lancar

      Utang lancar merupakan utang yang bisa dilunasi oleh pihak perusahaan dalam kurun waktu yang singkat, yang mana umumnya kurang dari 12 bulan. Biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memerlukan dana untuk memenuhi kebutuhan operasional, seperti membeli alat produksi, membayar upah karyawan, dan lain-lain.

      • Utang Jangka Pendek

      Biasanya, perusahaan akan melakukan pinjaman pada pihak bank untuk utang jangka pendek. Utang tersebut dilakukan dengan kurun waktu 2 hingga 3 tahun. Secara umum, utang ini digunakan sebagai utang hipotik dan obligasi untuk perusahaan.

      • Utang Jangka Panjang

      Sama seperti namanya, utang jangka panjang menjadi utang yang dilakukan dengan kurun waktu pinjaman yang cukup lama, umumnya sekitar 10 tahun. Perusahaan biasanya akan mengambil utang dengan jumlah yang cukup besar, sehingga waktu pelunasannya pun cukup lama, dan cicilannya juga lebih ringan.

      Penggolongan Akuntansi : Akun Modal

      Penggolongan akuntansi yang selanjutnya adalah akun modal. Akun modal sendiri merupakan selisih aset dan kewajiban perusahaan.

      Sumber modal dapat diperoleh dari kas perusahaan, saham, investor, pemilik, obligasi, investasi, dan lain sebagainya. Modal menjadi hak dari pemilik perusahaan itu sendiri. Keberadaan modal ini sangat penting dana akan selalu dicatat di dalam laporan keuangan. Karena, modal adalah informasi penting bagi pihak manajemen dalam melihat kondisi atau status keuangan perusahaan.

      Penggolongan Akuntansi : Akun Pendapatan

      Akun pendapatan adalah seluruh penerimaan laba yang dihasilkan perusahaan dari proses bisnis atau menjual aset dalam kurun waktu satu periode. Di dalam dunia akuntansi, pendapatan terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

      • Pendapatan Usaha

      Yaitu pendapatan yang didapat dari kegiatan jual beli perusahaan dan menjadi sumber utama perusahaan.

      • Pendapatan di Luar Usaha

      Yaitu pendapatan yang berasal dari kegiatan utama perusahaan. Contohnya pendapatan bunga ataupun biaya sewa dan bisa berasal dari penjualan beberapa aset yang dilakukan oleh pihak perusahaan.

      Penggolongan Akuntansi : Akun Beban

      Penggolongan akuntansi yang terakhir adalah akun beban. Akun ini sering disamakan dengan kewajiban. Padahal keduanya jelas berbeda. Beban adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan untuk kebutuhan operasional bisnis agar dapat terus memperoleh penghasilan. Akun beban pun terbagi ke dalam dua jenis, yakni :

      • Beban Usaha

      Beban menjadi sutau pengeluaran yang rutin dikeluarkan oleh perusahaan demi mendukung berjalannya operasional perusahaan agar bisa memeroleh keuntungan yang lebih layak. Beberapa contohnya adalah membayar upah, tagihan air, listrik, internet, telepon, dan lain sebagainya.

      • Beban di Luar Usaha

      Pihak perusahaan juga dapat menanggung beban yang berada di luar operasional bisnisnya. Contohnya adalah seperti beban yang berada di luar operasional bisnisnya. Contoh beban di luar usaha adalah beban yang dikeluarkan untuk membayar bunga serta mengurus administrasi perbankan.

      Kini Anda telah mengetahui bahwa penggolongan akuntansi merupakan kegiatan yang sangat penting di setiap perusahaan agar bisa lebih mudah dalam melakukan pembukuan. Jika pembukuan dapat dilakukan dengan baik, maka akan semakin memudahkan dalam menginputnya di laporan keuangan perusahaan.

      Namun, kini Anda bisa lebih mudah dalam melakukan penggolongan akuntansi dan membuat laporan keuangan dengan menggunakan software toko IPOS.

      IPOS adalah software toko yang sudah terintegrasi dengan akuntansi sehingga memudahkan para pebisnis dan akuntan dalam melakukan pembukuan hingga menjadi laporan keuangan. Di dalamnya juga sudah dilengkapi dengan fitur penjualan, pembelian, persediaan, dan fitur luar biasa lainnya yang akan membuat operasional bisnis Anda berjalan lebih efisien.

      Coba gratis IPOS di sini.

      Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 4, IPOS 5

        Prinsip Manajemen Keuangan untuk Pengelolaan Keuangan Efektif

        Prinsip Manajemen Keuangan untuk Pengelolaan Keuangan Efektif

        Prinsip Manajemen Keuangan untuk Pengelolaan Keuagan Efektif – Di dalam perusahaan, pengaturan keuangan sering disebut dengan manajemen keuangan. Kegiatan ini biasanya meliputi perencanaan, pengoperasian, analisis kegiatan keuangan, serta kontrol dan pengendalian keuangan. Terdapat beberapa prinsip manajemen keuangan yang perlu diperhatikan yang berarti bisa mencegah pola administrasi keuangan yang tidak transparan.

        Secara garis besar, manajemen keuangan adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana cara memeroleh pendanaan modal kerja, cara menggunakan atau mengalokasikan dana, serta mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama. Dalam prakteknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kestabilan keuangan perusahaan.

        Melaksanakan manajemen keuangan tentu bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan prinsip-prinsip yang dapat mendasari manajemen transaksi keuangan.

        Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

        Manajemen keuangan memiliki tiga ruang lingkup, yaitu :

        Keputusan Pendanaan

        Keputusan ini meliputi kebijakan manajemen dalam pencarian dana perusahaan. Contohnya seperti kebijakan dalam menerbitkan obligasi serta kebijakan hutang jangka pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal atau eksternal perusahaan.

        Keputusan Investasi

        Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap atau fixed assets seperti tanah, gedung, serta peralatan mesin, atau aktiva finansial berupa surat-surat berharga seperti obligasi dan saham.

        Keputusan Pengelolaan Aset

        Kebijakan yan meliputi pengelolaan aset yang dimiliki dengan efisien untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan.

        7 Prinsip Manajemen Keuangan

        Terdapat tujuh prinsip manajemen yang perlu Anda ketahui, di antaranya adalah :

        Prinsip Manajemen Keuangan : Akuntabilitas

        Akuntabilitas merupakan kewajiban moral atau hukum yang melekat dalam individu, kelompok, atau perusahaan untuk menyebutkan bagaimana dana, alat, wewenang yang diberikan pihak ketiga.

        Apakah dana tersebut sudah dipakai dan digunakan? Dan digunakan untuk apa?

        Perusahaan harus bisa menyebutkan bagaimana mereka memakai asal dananya dan apa yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban kepada orang berkepentingan serta penerima manfaat. Semua yang berkepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.

        Konsistensi

        Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Hal ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan pada organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu pertanda bahwa terdapat manipulasi dalam pengelolaan keuangan.

        Prinsip Manajemen Keuangan : Kelangsungan Hidup

        Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat strategi hingga operasional wajib sejalan atau disesuaikan dengan dana yang terima.

        Prinsip manajemen keuangan kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manajer organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan strateginya dan memenuhi kebutuhan keuangan.

        Transparansi

        Perusahaan harus terbuka mengenai pekerjaannya, menyediakan informasi yang berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para orang yang berkepentingan. Termasuk di dalamnya menyiapkan laporan akuntansi keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu, serta dapat diakses dengan mudah oleh apra manajemen yang berkepenitngan dan penerima manfaat.

        Pola adminstrasi keuangan yang tidak transparan berarti menandakan ada sesuatu hal yang disembunyikan.

        Standar Akuntansi

        Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan perusahaan harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Hal ini berarti setiap akuntan di seluruh dunia dapat sepaham dan mengerti sistem yang digunakan.

        Prinsip Manajemen Keuangan : Integritas

        Dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya, individu yang terlibat wajib memiliki integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.

        Pengelolaan

        Perusahaan harus dapat mengelola dan menggunakan dana yang telah diperoleh dengan baik dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

        Itulah penjelasan mengenai ketujuh prinsip manajemen keuangan yang perlu diketahui. Melalukan manajemen keuangan tentu bukanlah hal mudah. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena sekarang Anda bisa memanfaatkan software toko.

        IPOS adalah software toko yang sudah terintegrasi dengan akuntansi sehingga bisa membantu Anda dalam menerapkan ketujuha prinsip manajemen keuangan. IPOS akan mempermudah Anda dalam membuat laporan keuangan dengan cepat, instan, dan menyajikan data secara realtime.

        Coba gratis IPOS di sini.

        Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 4, IPOS 5

          Karakteristik Akuntansi dan Pengaruhnya pada Bisnis

          Karakteristik Akuntansi dan Pengaruhnya pada Bisnis

          Karakteristik Akuntansi dan Pengaruhnya pada Bisnis – Dalam era globalisasi ini, peran akuntansi semakin vital dalam mengelola informasi keuangan perusahaan. Karakteristik akuntansi menjadi fondasi utama yang memberikan identitas dan keandalan pada setiap sistem akuntansi. Melalui penekanan pada prinsip-prinsip akuntansi, integritas, objektivitas, ketransparan, serta akurasi informasi keuangan dapat dijaga dengan cermat.

          Akuntansi, sebagai suatu disiplin ilmu yang menangani pencatatan, pelaporan, dan analisis keuangan, memerlukan pemahaman mendalam terhadap karakteristiknya.

          Dalam tulisan ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana karakteristik-karakteristik tersebut dapat diimplementasikan dalam praktik akuntansi sehari-hari.

          Dengan memahami dan mengintegrasikan prinsip-prinsip tersebut, perusahaan dapat memastikan bahwa sistem akuntansi mereka tidak hanya memenuhi standar yang berlaku, tetapi juga menjadi alat yang efektif dalam mendukung pengelolaan keuangan yang berkelanjutan.

          Pengertian Karakteristik Akuntansi

          Dilansir dari laman Indeed, karakteristik akuntansi mengacu pada sifat-sifat atau atribut-atribut tertentu yang harus dimiliki oleh informasi keuangan yang dihasilkan melalui proses akuntansi. Karakteristik ini dirancang untuk memastikan bahwa informasi keuangan tersebut relevan, dapat diandalkan, dan bermanfaat bagi pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

          Berikut adalah beberapa karakteristik akuntansi :

          Karakteristik Akuntansi : Relevansi (Relevance)

          Informasi keuangan dianggap relevan jika dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna. Informasi yang relevan memberikan gambaran yang akurat dan penting mengenai kondisi keuangan perusahaan serta prospek masa depannya.

          Karakteristik Akuntansi : Reliabilitas (Reliability)

          Informasi keuangan harus dapat diandalkan dan dapat dipercaya. Reliabilitas mencakup unsur kebenaran, keakuratan, dan ketepatan waktu informasi. Pengguna harus dapat mengandalkan informasi tersebut sebagai dasar yang tepat untuk pengambilan keputusan.

          Karakteristik Akuntansi : Keterbandingan (Comparability)

          Keterbandingan menunjukkan bahwa informasi keuangan harus dapat dibandingkan antara satu periode dengan periode lainnya, serta dengan informasi keuangan entitas lain. Hal ini memungkinkan analisis yang lebih baik terhadap kinerja dan posisi keuangan perusahaan.

          Karakteristik Akuntansi : Konsistensi (Consistency)

          Konsistensi mengacu pada penggunaan metode akuntansi yang sama dari satu periode ke periode berikutnya. Konsistensi memudahkan pembandingan data keuangan dari waktu ke waktu dan meningkatkan keandalan serta keberlanjutan informasi.

          Karakteristik Akuntansi : Pentingnya Material (Materiality)

          Informasi dianggap material jika pengabaian atau kesalahan dan pelaporannya dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna. Prinsip materialitas membantu menentukan elemen-elemen yang perlu dilaporkan secara rinci.

          Karakteristik Akuntansi : Konservatisme (Conservatism)

          Konservatisme mencerminkan pendekatan konservatif dalam mengukur aset, kewajiban, dan pendapatan. Jika terdapat alternatif dalam pengukuran, lebih baik menggunakan nilai yang lebih rendah atau pendekatan yang kurang menguntungkan.

          Objectivity atau Neutrality

          Informasi keuangan harus dihasilkan dengan sikap objektif dan netral, tanpa adanya bias yang dapat memengaruhi interpretasi atau pengambilan keputusan.

          Jelas dan Verifikasi (Clarity and Verifiability)

          Informasi harus disajikan dengan cara yang jelas dan dapat diverifikasi. Pengguna harus dapat memahami informasi dengan mudah, dan informasi tersebut harus dapat dikonfirmasi atau diverifikasi oleh pihak lain.

          Perlu digaris bawahi bahwa karakteristik-karakteristik ini memberikan kerangka kerja yang kokoh untuk memastikan bahwa infromasi keuangan yang dihasilkan oleh sistem dapat memberikan manfaat optimal bagi pengguna yang beragam.

          Pengaruh Karakteristik Akuntansi pada Bisnis

          Karakteristik akuntansi memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek bisnis. Berikut adalah beberapa pengaruh utama karakteristik akuntansi pada bisnis :

          Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

          Dengan memastikan relevansi, reliabilitas, dan keterbandingan informasi keuangan, karakteristik akuntansi membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Informasi yang akurat dan relevan memungkinkan manajer untuk merencanakan strategi, mengidentifikasi peluang, dan mengatasi tantangan dnegan lebih efektif.

          Kepercayaan Stakeholder

          Karakteristik akuntansi, khususnya reliabilitas, menciptakan kepercayaan di antara para stakeholder, seperti investor, kreditur, dan pemegang saham. Kepercayaan ini penting untuk menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam bisnis.

          Penilaian Kinerja dan Efisiensi

          Keterbandingan dan konsistensi informasi keuangan memungkinkan para pemangku kepentingan untuk menilai kinerja bisnis dari waktu ke waktu. Hal ini dapat membantu manajemen mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, mengukur efisiensi operasional, dan merencanakan perubahan strategis.

          Pengelolaan Risiko

          Dengan memahami karakteristik ini, perusahaan dapat mengidentifikasi risiko finansial dan operasional lebih awal. Informasi akuntansi yang jelas dan dapat diverifikasi membantu manajemen dalam merancang strategi pengelolaan risiko yang lebih efektif.

          Kepatuhan Hukum dan Peraturan

          Karakteristik seperti objektivitas dan konservatisme, membantu perusahaan mematui aturan dan regulasi akuntansi yang berlaku. Ini sangat penting utnuk mencegah sanksi hukum dan menjaga reputasi perusahaan.

          Akses ke Sumber Dana

          Investor dan kreditur cenderung lebih percaya pada perusahaan yang memberikan informasi keuangan yang jelas, relevan, dan dapat diandalkan. Dengan menjalankan praktik akuntansi yang baik, perusahaan dapat meningkatkan kemungkinan mendapatkan sumber dana melalui penawaran saham atau pinjaman.

          Peningkatan Efisiensi Operasional

          Dengan memanfaatkan informasi keuangan yang konsisten dan relevan, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi operasional. Analisis biaya dan performa keuangan membantu dalam menentukan area di mana perbaikan dapat dilakukan untuk mengoptimalkan hasil.

          Penilaian Nilai Perusahaan

          Informasi keuangan yang dapat diandalkan dan relevan memengaruhi penilaian nilai perusahaan. Ini berdampak pada harga saham perusahaan di pasar saham dan dapat memengaruhi daya tarik perusahaan bagi investor potensial.

          Secara keseluruhan, karakteristik akuntansi bukan hanya merupakan kewajiban peraturan, tetapi juga alat penting yang dapat membantu perusahaan mengelola, mengukur, dan meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan.

          Penerapan karakteristik ini dengan baik dapat menghasilkan informasi keuangan yang bermanfaat dan mendukung pertumbuhan jangka panjang bisnis.

          Dalam menutup pembahasan mengenai karakteristik akuntansi, dapat disimpulkan bahwa peran fundamentarl karakteristik tersebut tidak hanya terbatas pada pemenuhan persyaratan peraturan, tetapi juga menciptakan landasan yang kokoh untuk keberhasilan dan keberlanjutan bisnis.

          Relevansi, reliabilitas, keterbandingan, konsistensi, dan atribut lainnya membentuk dasar untuk menyusun infromasi keuangan yang berkualitas dan memberikan pandangan yang jelas mengenai kesehatan keuangan suatu entitas.

          Penerapan karakteristik akuntansi dengan baik tidak hanya berdampak pada pengambilan keputusan yang lebih baik oleh manajemen, tetapi juga membangun kepercayaan para pemangku kepentingan seperti investor, kreditur, dan otoritas pengawas.

          Dengan informasi keuangan yang dapat diandalkan dan relevan, perusahaan dapat memitigasi risiko, meningkatkan efisiensi operasional, dan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat. Informasi keuangan yang dihasilkan dapat menjadi alat yang efektif dalam mendukung pertumbuhan, keberlanjutan, dan kesuksesan jangka panjang perusahaan.

          Namun, untuk bisa menghasilkan informasi keuangan yang lebih mudah dan akurat, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari IPOS.

          Software IPOS yang sudah dipercaya oleh ribuan ini mampu menyajikan laporan keuangan yang dibutuhkan bisnis dan bisa diakses di mana saja dan kapan saja Anda butuhkan. Dengan begitu, Anda bsia membuat keputusan bisnis yang tepat dan bisa lebih fokus dalam mengembangkan bisnis.

          Coba gratis IPOS di sini.

          Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 4, IPOS 5

            Laporan Keuangan untuk Bisnis ternyata Penting, Lho!

            Laporan Keuangan untuk Bisnis ternyata Penting, Lho!

            Laporan Keuangan untuk Bisnis ternyata Penting, Lho! – Sudah tahukah Anda bahwa laporan keuangan tidak bisa dilepas dari suatu bisnis, baik itu bisnis rintisan berskala kecil maupun besar? Laporan keuangan bagi perusahaan dibuat untuk mengetahui beberapa informasi. Informasi ini menyangkut kondisi keuangan, kinerja karyawan, dan perubahan posisi keuangan perusahaan yang dapat memanfaatkan pebisnis untuk pengambilan keputusan di kemudian hari.

            Selain sebagai bahan pertanggungjawaban kegiatan suatu perusahaan terhadap investor dan pihak berkepentingan lainnya. Maka dari itu, penting sekali bagi Anda untuk memiliki laporan keuangan, baik itu sederhana atau yang kompleks.

            Laporan keuangan sendiri merupakan dokumen penting bisnis berisi data-data penting seperti aset, kewajiban, beban, pendapatan, dan lain sebagainya.

            Lalu, Seberapa Penting Laporan Keuangan untuk Bisnis?

            Berikut ulasan singkat mengenai alasan kenapa Anda tidak boleh menyepelekan laporan keuangan.

            Laporan Keuangan dapat Meningkatkan Transparansi untuk Bisnis

            Ketika ada oknum nakal yang melakukan mark up pada laporan keuangan, hal tersebut akan menjadi masalah krusial dan bisa menyebabkan banyak kerugian. Dengan laporan yang terpusat dan bisa diakses oleh siapa saja yang berwenang, hal-hal seperti ini tidak akan terjadi sehingga apa pun yang dialami oleh perusahaan dapat berjalan dengan lebih transparan.

            Memberikan Gambaran Kondisi Keuangan

            Laporan keuangan untuk bisnis berisi informasi akurat yang berguna untuk mengetahui secara detail mengenai kondisi keuangan secara keseluruhan. Seluruh aktivitas keuangan akan tercatat secara rapih dan menyeluruh.

            Laporan Keuangan untuk Bisnis dapat Meminimalisir Kesalahan

            Untuk bisnis yang dalam sehari bisa melakukan lebih dari puluhan bahkan ratusan transaksi, ketika mengalami sedikit saja kesalahan, dapat menyebabkan sebuah masalah besar. Di sinilah fungsi penting laporan keuangan yang dapat dilakukan pengecekan transaksi berdasarkan tanggal untuk bulan untuk mendapatkan kesalahan dan bisa segera ditemukan solusinya.

            Meningkatkan Kepercayaan

            Bisnis yang sebagian besar berbentuk perseroan biasanya memiliki pemegang saham yang jumlahnya banyak. Laporan keuangan yang dibuat dengan asal-asalan akan menurunkan rasa percaya para pemilik. Karena itu pastikan Anda menyusunnya dengan rapih dan teratur agar pemilik saham akan menaruhkan kepercayaan yang besar pada bisnis Anda.

            Laporan Keuangan untuk Memudahkan Pengambilan Keputusan Bisnis

            Dengan melihat laporan keuangan yang dibuat setahun sekali atau setiap periode tertentu, Anda dapat menyatakan apakah bisnis Anda mendapatkan untung atau rugi. Bisa terlihat juga perkembangan yang terjadi di dalam perusahaan entah yang berhubungan dengan aset atau penjualan produk. Jika terdapat tren yang positif, maka dapat dilakukan dua hal. Yaitu mempertahankan hal tersebut atau berinovasi dengan menambah pegawai. Akan tetapi, jika trennya negatif, maka Anda bisa melakukan penghematan biaya atau pemecatan.

            Saat Anda memiliki bisnis startup atau bisnis yang sudah berjalan tetapi menginginkan laporan yang simple, cepat, akurat, dan berkelas, ada baiknya Anda menggunakan software toko yang juga terintegrasi dengan akuntansi seperti IPOS.

            IPOS menyediakan fitur Master Data yang menyimpan berbagai data utama perusahaan. Kemudian semua transaksi yang masuk dan keluar dapat dicatat dengan lebih sederhana, anti ribet!

            Coba gratis IPOS di sini.

            Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 4, IPOS 5

              Trigonal Software sebagai salah satu entitas usaha yang ikut mendukung dan menggalakkan penggunaan produk teknologi informasi ke kalangan pengusaha UKM di Indonesia, berdiri di akhir tahun 2007.

              OFFICE

              JL. Kemang Soka Raya, Blok A No. 20, Kemang Pratama 2, Kota Bekasi, Jawa Barat 17116

              © 2024 Trigonal Software. All Rights Reserved.